Pada tanggal, 17 Mei 2015, Desa Sukodadi mengadakan kegiatan
rutinan yaitu kerja bhakti. Kali ini kerja bhakti dilaksanakan di sepanjang
jalan Dusun Genderan. Yang mana dusun ini masih terdapat beberapa jalan yang kurang
baik atau bisa dikatakan rusak. Kondisi jalanan yang kurang layak inilah yang
menjadi perhatian seluruh perangkat Desa Sukodadi, bersama para warganya.
Rencana untuk memperbaiki jalanan yang masih kurang layak ini akan dilakukan
pemavingan. Pemavingan jalan rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Oleh karena itu, pada hari Minggu ini warga dusun Genderan atau lebih khususnya
warga RT 16, akan melaksanakan kerja bhakti.
Kerja bhati kali ini sedikit berbeda, karena melibatkan mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menempuh KKN di Desa Sukodadi ini. Bersama mereka, warga RT 16 Dusun Genderan dengan semangat bergotong royong melakukan kegiatan kerja bhakti. Kegiatan kerja bhakti ini juga bertepatan dengan diberlakukannya Hari Gotong Royong oleh pemerintah Kabupaten Malang. Dengan peralatan-peralatan sederhana seperti; cangkul, sapu, alat cukil batu dan alat-alat kebersihan lainnya, mereka sangat antusias untuk melakukan kerja bhakti kali ini. Mulai dari menggotong pasir, membuat saluran air pembuangan, hingga meratakan pinggiran-pinggiran tanah sepanjang jalan mereka lakukan secara bersama.
Dengan sedikit dibalut canda tawa, hingga tak terasa mereka sudah hampir selesai membersihkan jalanan yang sudah mereka idamkan selama ini. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini akhirnya pun berakhir ketika jam menunjukkan pukul 10.00 WIB. Sebelum mereka bergegas meninggalkan tempat kerja bhakti, sejenak mereka melepas lelah dengan menyantap camilan yang telah disediakan oleh para tetangga setempat. Yah, dengan rasa puas yang melekat di wajahnya karena telah berhasil membersihkan jalan di sepanjang tempat tinggalnya, mereka pun akhirnya bergegas kembali ke rumah mereka masing-masing. Dan menurut rencana kerja bhakti ini akan diteruskan dengan kegiatan pemavingan yang akan diserahkan oleh pemborong bangunan. Warga setempat (Dusun Genderan) berharap agar jalanan mereka ini dapat terselesaikan dengan cepat dan seggera bisa dinikmati bersama.
4 komentar
Write komentarsemangat yang tak perna ada henti hentinya
Replyselamat berjuang
Saya pernah KKN di desa ini pada tahun 90an, ketika itu pak Lurahnya pak Matosen Sanyoto (sekaligus sebagai base camp mahasiswa KKN UM putri). Sedangkan base camp mahasiswa KKN UM putra ada di rumah pak RT, saat itu namanya Pak Wi (lupa nama panjangnya/suaminya mak Ten). Lukisan dinding (mural) saya ada di dinding teras rumah pak Wi. Apakah masih ada ya? Rindu rasanya. Apakah beliau/Pak Wi masih ada di desa ini? Minta infonya, jika ada yang tahu.
ReplyO... ya... saat itu saya juga melatih dekorasi/merangkai janur bagi Karang Taruna di desa ini. Juga melatih seni tari/menari pada anak-anak SD di desa ini. Maklum saat itu UM belum memiliki jurusan Seni Tari (adanya program minor tari), sehingga saya yang berasal dari Jurusan Pendidikan Seni Rupa (tiada rotan, akar pun berguna) terpaksa melatih seni tari untuk 17an saat itu di desa itu (tahun 90an).
ReplyApakah desa Sukodadi Wagir sudah berlistrik? Saat saya KKN saat itu (90an) belum berlistrik, lihat TV hitam putih saat itu pakai accu yang harus distrumkan di Malang bawah (kecamatan Wagir). Saat itu seru2nya pertandingan tinju Mohammad Ali, ketika strum accu telah mendekati habis, maka TV hitam putih itu layarnya tinggal sekitar 15 cm X 10 cm ... he... he..
Reply